Sifat-Sifat Pemimpin yang Baik Menurut Islam


" السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

   Sebagaimana yang kita ketahui, bahwasanya manusia oleh Allah SWT diberi kelebihan. Kelebihan tersebut salah satunya ialah manusia diberi amanat untuk menjadi pemimpin di bumi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 :


وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ


Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS Al Baqarah 30)

 Sifat-Sifat Pemimpin yang Baik Menurut Islam

   Namun ada juga yang masih bertanya-tanya mengenai sifat-sifat pemimpin yang baik menurut islam.

   Sifat-sifat pemimpin yang baik menurut islam memang sangatlah beragam, namun pastinya terdapat pokok penting yang mempelopori. Pokok-pokok penting tersebut antara lain :

  1. Beriman, dengan pelaksanaan hati, lisan dan perbuatan
  2. Bertaqwa, karena dengan taqwa  akan menjaga dirinya dari perbuatan tercela
  3. Mempunyai kemampuan, baik berupa ilmu, praktek dan kemampuan fisiknya, sesuai dengan macam kepemimpinanya
  4. Adil, dengan keadilanya ia tidak akan berbuat zalim
  5. Jujur, dengan kejujuranya ia akan melaksanakan amanat dengan baik.

Itulah pokok-pokoknya, dan andai saja direntangkan maka akan sangat banyak sekali.

Demikianlah "Sifat-Sifat Pemimpin yang Baik Menurut Islam" Semoga bermanfaat bagi kita seorang muslim. Aaamiiin

" وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

Makna Kalimat Laa Ilaaha Illallah



" السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

   Makna kalimat لا اله الا لله ialah menyatakan bahwasanya tiada tuhan sesembahan yang haq kecuali Allah SWT. Adapun makna kalimat محمدا رسول لله ialah menyatakan bahwasanya kita harus mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW secara totalitas, yakni mengikuti apa yang dilakukanya dan apa yang dilarangnya.

Adapun makna tersirat dari kalimat tauhid
  • Dalam mengarahkan maksud tidak ditujukan kecuali pada Allah
  • Ta'dzim dan mahabbah dalam hal mengagungkan dan mencintai-Nya
  • Rasa takut atas siksa dan berharap atas ampunan dan janji-janji-Nya
  • Takwa, yaitu takut pada kemurkaan dan hukuman Allah SWT.
   Ikrar Laa Ilaaha Illallah ( لا اله الا لله ) bersifat komfrehensif, yang mencakup beberapa pengertian

Adapun pengertian Ikrar Laa Ilaaha Illallah ( لا اله الا لله ) yang bersifat komfrehensih



Laa Khaliqa Illallah

   Artinya, tiada yang maha mencipta kecuali Allah SWT. Seluruh alam raya dan bahkan seisinya ialah milik Allah SWT. Tidak ada yang maha mencipta selain Allah SWT. Tanpa-Nya maka tidak mungkin akan ada alam semesta yang indah dan rapi ini. Jangankan menciptakan yang lain, pencipta selain Allah saja apabila disuruh oleh Allah untuk menciptakan dirinya sendiri saja tidak bisa.

مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ وَمَا كُنْتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا

Aku tidak menghadirkan mereka itu dapat menciptaan langit dan bumi dan tidak juga menyaksikan atas kejadian diri mereka sendiri, dan tidaklah Aku menjadikan orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong. (QS Al Kahfi : 51)


Laa Raziqa Illallah


   Artinya, tiada yang memberi rezeki kecuali Allah. Dia-lah yang memberi rezeki kepada semua makhluk. Dia-lah yang memberi rezeki kepada yang mukmin, yang kafir ataupun yang taat, yang memohon kepada-Nya ataupun yang sombong. Dia-lah satu-satunya yang berhak menentukan dalam pembagian rezeki-Nya.

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚإِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS Al Isra : 30)

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖنَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚإِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS Al Isra : 30

Laa Maalika Illallah

   Artinya, tiada yang maha memiliki kecuali Allah. Alam raya dan seluruh isinya ialah milik Allah dan semua kebutuhan-kebutuhanya dicukupi oleh Allah SWT. Allah ialah pemilik tunggal dan tiada yang lainya. 

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى

Milik-Nya-lah apa yang ada di langit, apa yang di bumi, apa yang ada di antara keduanya dan apa yang ada di bawah tanah (QS At Taha : 6)

Laa Mulka Illallah

   Artinya, tiada yang memiliki kerajaan kecuali Allah SWT. Allah ialah pemilik alam semesta dan menguasainya. Tiada penguasa lain selain Allah SWT. Tiada partikel sekecil apapun yang lepas dari kekuasaanya. Semua makhluk tidaklah berdaya apabila Allah tidak memberinya kekuatan.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah, "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau mencabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. 
(QS Al Imran : 26)


 تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)". (Al Imran : 27)

Laa Hukma Illallah

   Artinya, tiada hukum kecuali Allah SWT. Yang dimaksud dengan pengertian tersebut ialah karena Allah SWT lah yang berhak menentukan hukum. Hukum Allah yang telah berjalan sejak dunia ini ada hingga hari kiamat ada tiga macam, yaitu :

1) Hukum akal
2) Hukum adat
3) Hukum Syara'

Laa Waliya Illallah

   Artinya, tiada wali kecuali Allah. Wali dalam Al Quran memilliki banyak pengertian, antara lain pemimpin, pelindung, atau teman hidup. Sedangkan arti dari Laa Waliya Illallah ialah tiada pemimpin yang harus ditaati kecuali Allah.

اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (Al Baqarah : 257)

Laa Hakima Illallah

   Artinya, tiada hakim kecuali Allah SWT. Satu-satunya hakim yang akan mengadili dan menghukum manusia hanyalah Allah SWT. Tiada hakim selain-Nya. Allah lah hakim yang paling adil diantara hakim-hakim lainya.


أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS At Tin : 8)

Laa Ghayata Illallah

   Artinya, tiada yang dituju kecuali Allah SWT. Manusia dan makhluk lainya diciptakan oleh Allah dengan tujuan tertentu. Tujuan itu ialah sepenuhnya mengabdi dan beribadah pada-Nya. 


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Laa Ma'buda Illallah


   Artinya, tiada yang berhak diibadahi dengan sebenar-benarnya kecuali Allah. Semua kandungan makna yang ada dalam kalimat Laa Ilaaha Illallah apabila diringkas maka tersimpul dalam suatu arti Laa Ma'buda Bihaqqin Illallah. Tiada pengabdian kecuali kepada Allah, tiada penghambaan diri kecuali pada Allah. 
   Pada hakekatnya manusia hidup hanyalah untuk mengabdi pada Allah. Dan oleh karena itu bila semasa hidupnya tidak mengabdi pada Allah maka tiada hidup baginya. Tiada hidup yang berarti mati, ia mati sebelum matinya. Tetapi apabila hidupnya untuk mengabdi pada Allah, maka seluruh aktivitasnya di dunia hidup sepanjang masa tanpa ada batas kematian. Walaupun jasadnya telah mati dan menjadi tanah.

وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. (QS Al Imron : 169)


فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 
(QS Al Imron : 170)

يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS Al Imron : 171)

الَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِلَّهِ وَالرَّسُولِ مِنْ بَعْدِ مَا أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا مِنْهُمْ وَاتَّقَوْا أَجْرٌ عَظِيمٌ
(Yaitu) orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud). Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dan yang bertakwa ada pahala yang besar. (QS Al Imron : 172)

الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS Al Imron : 173)



Alhamdulillah, demikianlah "Makna Kalimat Laa Ilaaha Illallah" Semoga bermanfaat bagi kita seorang muslim. Aaamiiin

" وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

Hal-Hal Yang Paling Banyak Memasukan Manusia ke Surga dan Neraka


" السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "



   Hal-hal yang paling banyak memasukan manusia ke surga dan neraka sebelumnya telah dijelaskan dengan jelas dalam salah satu hadits dari Rasulullah SAW.


Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai hal apa saja yang banyak memasukan manusia ke surga, maka rasulullah berkata "Bertakwa pada Allah dan Akhlak yang baik". Dan beliau pernah ditanya juga mengenai hal apa saja yang banyak menyebabkan manusia masuk ke neraka, maka beliau berkata "mulut dan kemaluan".

INTRO

   Dari hadits tersebut kita dapat mengetahui bahwasanya terdapat dua faktor terbesar yang menyebabkan banyak manusia masuk ke surga dan dua faktor yang menyebabkan banyak manusia masuk ke dalam neraka.

  • Faktor terbesar manusia masuk ke surga karena : bertakwa kepada Allah SWT dan akhlak yang baik.
  • Faktor terbesar manusia masuk ke neraka karena : mulut dan kemaluan.


Penjelasan 

  • Faktor terbesar manusia masuk ke surga


   Surga ialah dambaan dan impian setiap orang muslimin dan muslimat. Surga ialah tempat kenimatan bagi orang muslimin dan muslimat. Namun demikian masih banyak sekali orang muslimin dan muslimat gagal masuk ke surga karena faktor-faktor tertentu. Sedangkan ada juga yang belum mengetahui syarat dan ketentuan untuk masuk ke surga. Dalam keadaan inilah dimana peran ilmu mengenai islam sangatlah penting.
   Faktor yang paling banyak memasukan manusia ke dalam surga ialah bertakwa kepada Allah dan akhlak yang baik. Bertakwa pada Allah dan berakhlak baik ialah dua pondasi kebahagiaan dunia dan akhirat, karena takwa kepada Allah adalah mu'amalat yang baik dengan Allah SWT. Dan Akhlak yang baik adalah mu'amalat yang baik dengan sesama makhluk.

  • Faktor terbesar manusia masuk ke neraka


   Secara bahasa neraka berasal dari kata naar yang dalam bahasa Indonesia berarti Api. Sedangkan menurut istilah neraka berarti tempat yang digunakan sebagai balasan ataupun siksaan bagi orang yang berbuat dosa maupun kesalahan. 

   Adapun beberapa nama neraka yang disebutkan dalam Al Quran : 
An-Naar
Al-Jahannam
Al-Jahim
As-Sa’ir
As-Saqar
Al-Hawiyah
Al-Huthamah

   Adapun faktor terbesar yang mengakibatkan manusia masuk ke dalam neraka ialah mulut dan kemaluan. Maksud dari mulut dan kemaluan itu ialah mengikuti syahwat mulut dan kemaluan tanpa ajaran Islam yang haqq adalah asal muasal penderitaan di dunia akhirat.
   Dan oleh sebab itu terdapat kesimpulan bahwasanya seorang muslim wajib hukumnya menjaga mulut dan kemaluanya dari hal-hal yang haram dan berbau dosa.


Alhamdulillah, Demikianlah terkait "Hal-Hal Yang Paling Banyak Memasukan Manusia ke Surga dan Neraka". Semoga kita sebagai umat muslim dapat menuju ke dalam surga Allah yang penuh nikmat-Nya. Aaamiin

" وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

Islam Didirikan Atas 5 Perkara


" السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

عَنْ اَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صَلَّي اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ : بُنِيَ الْاِسْلَامُ عَلَي خَمْسٍ : شَهَادَةِ اَنْ لَا اِلَهَ اِلّا اللّهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ وَ اِقَامِ الصّلَاةِ وَ اِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَ حَجِّ الْبَيْتِ وَ صَوْمِ رَمَضانَ (رواه البخاري و مسلم

Dari Abu Abdirrohman Abdulloh bin Umar bin Khoththob rodhiyallohu ‘anhuma, dia berkata “Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda: "Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: Bersaksi tiada tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, berhaji ke baitillah, dan berpuasa pada bulan Romadhon.”(HR.Bukhori dan Muslim)

Penjelasan

   Berdasarkan hadits tersebut bahwasanya ditunjukan bahwa islam didirikan atas 5 perkara. Hal tersebut menjelaskan mengenai betapa pentingnya 5 perkara tersebut. Bagaikan sebuah bangunan, agar bangunan tersebut dapat berdiri tegak maka diperlukan tiang-tiang yang mendirikanya. Dan bila tiang-tiang itu lemah maka yang terjadi ialah bangunan itu akan roboh. Tiang-tiang itulah perumpamaan dari 5 perkara tersebut. Bila 5 perkara itu tidak dilaksanakan dan dijaga baik oleh kaum muslimin maka yang terjadi ialah robohnya islam.


Adapun 5 perkara tersebut ialah :
  • Bersaksi tiada tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah
  • Menegakkan sholat
  • Membayar zakat
  • Berhaji ke baitillah
  • Berpuasa pada bulan Romadhon
Penjelasan mengenai 5 perkara tersebut :

  • Bersaksi tiada tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah

   Mengucapkan kalimat syahadat merupakan poin yang sangatlah penting dalam membangun islam. Hal ini dikarenakan dengan seorang muslim mengucapkan syahadat dapat diartikan ia telah berikrar bahwasanya kita bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Dan dengan ikrarnya itu hendaknya seorang muslim harus mempertanggung jawabkan ikrarnya dengan membangun islam.
  • Menegakkan sholat

 Mendirikan shalat merupakan perkara yang penting setelah 2 kalimat syahadat. Bahwasanya Rasulullah pernah bersabda mengenai menegakkan shalat

"barang siapa menegakkan shalat maka ia telah menegakkan agamanya dan barang siapa meninggalkan shalat berarti ia meruntuhkan agamanya"

   Dikarenakan disiplin waktu sangatlah penting bagi manusia dalam menjalani kehidupanya. Dan menjalankan shalat tepat pada waktunya maka secara tidak langsung kita sedang belajar disiplin waktu.
  • Membayar zakat

   Zakat merupakan perkara yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Hal ini dikarenakan membayar zakat dapat melatih rasa sosialis, dermawan, ikhlas, dan lainya. Dengan itulah Allah secara tidak langsung sedang melatih kita dengan perintah membayar zakat. Sikap-sikap muslim yang seperti itulah  yang dibutuhkan untuk membangun islam.

  • Berhaji ke baitillah

   Ibadah haji merupakan ibadah materi dan fisik. Allah SWT mewajibkan ibadah haji ini hanya untuk sesekali dalam seumur hidup. Adapun keutamaan berhaji seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah :

مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَ لَمْ يَفسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ


"Barangsiapa yang berhaji menuju Baitullaah ini, tidak melakukan rafats (jima, dan hal-hal yang menuju ke sana) dan tidak berbuat fasiq, maka dia pulang seperti bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya." (HR. Bukhari 1820 dan Muslim 1350)

الْعُمْرَةُ الَي الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَ الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلّا الْجَنَّةُ

"Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarah (penghapus) bagi dosa yang ada diantara keduanya. Dan hajji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga." 
(HR. Muslim no. 1349)


  • Berpuasa pada bulan Romadhon

   Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah fisik. Dimana seorang muslim harus menahan dari yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar samapai dengan tenggelamnya fajar. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada Al Quran Surat Al Baqarah 183.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

   Dengan berpuasa maka dapat melatih diri kita untuk bersabar, merasakan bagaimana orang miskin yang tidak makan dan minum, serta melatih kepedulian kita.

Alhamdulillah, Demikian "Islam Didirikan Atas 5 Perkara". Semoga dengan ini keimanan kita sebagai seorang muslim terus bertambah pada Allah. Aaamiiin.
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan maupun tutur kata yang tidak pas.


" وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "

Apabila Anak Adam Mati Terputuslah Amalnya, Kecuali 3 Perkara


" السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:  إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ،   وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : “ Apabila anak Adam mati maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan orangtuanya ”

Maksud dari Hadits tersebut ialah

   Apabila seorang anak Adam mati maka terputuslah seluruh amalnya, namun terdapat 3 perkara dimana amal seorang anak Adam itu akan terus mengalir walaupun ia sudah wafat.

Perkara tersebut meliputi
  • Sedekah jariyah
  • Ilmu yang bermanfaat
  • Anak Shalih yang mendoakanya
Penjelasan mengenai 3 perkara tersebut


  • Sedekah jariyah

   Segala hal yang disedekahkan seorang anak Adam dalam hal kebaikan pada semasa hidupnya merupakan sedekah. Sedekah inilah yang nantinya akan menjadi salah satu amal yang tidak terputus seusai anak Adam tersebut wafat. Namun dengan syarat sedekah tersebut senantiasa dimanfaatkan dalam hal kebaikan. Semisalnya Kita membangun masjid untuk umum dengan maksud atau niat untuk bersedekah kepada masyarakat, dan ketika kita wafat dan masjid yang kita tinggalkan tersebut terus digunakan oleh masyarakat dalam hal kebaikan seperti beribadah pada Allah dan lainya. Maka amal kita tidak akan terputus selagi masjid tersebut masih digunakan untuk berbuat kebaikan
  • Ilmu yang bermanfaat

   Sama seperti sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat juga merupakan amal yang tidak terputus walau anak Adam tersebut sudah meninggal. Segala ilmu dalam hal kebaikan yang kita ajarkan pada orang lain merupakan Ilmu yang bermanfaat. Dengan syarat ilmu itu terus diajarkan kepada orang lain dengan benar. 
   Semisalnya kita mengajarkan kepada anak kecil mengenai rukun iman dan islam, sehingga anak kecil itu pun menjadi tau mengenai Apa itu iman dan Apa itu islam. Setelah itu si anak kecil itu pun ketika besarnya ia mengajari anak kecil juga mengenai rukun islam dan rukun iman bekal dari apa yang kita ajarkan dan begitu juga seterusnya. Maka amal kita akan mengalir walaupun apabila kita sudah wafat.

  • Anak Shalih yang mendoakanya

   Perkara yang ke tiga ialah anak shalih yang mendoakanya. Mempunyai anak yang shalih merupakan impian dan nikmat yang besar bagi seorang muslim. Apalagi anak shalih yang senantiasa mendoakan orang tuanya. Dengan doa - doa anak shalih inilah tercipta amalan yang tidak terputus walau seorang anak Adam telah wafat.
   Sedangkan istilah mendoakan anak Adam yang telah wafat ini sudah ada sejak zaman Rasulullah seperti dalam Surat Al Hasyr 10.

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ 

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS Al Hasyr : 10)


Alhamdulillah, demikianlah "Apabila Anak Adam Mati Terputuslah Amalnya, Kecuali 3 Perkara". Semoga kita sebagai muslim dapat mendapatkan 3 perkara tersebut untuk bekal kita di akhirat. Aaamiin
Mohon maaf apabila terdapat kesalahan

" وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ "